
Oleh: Sari Dewi Anggraini
Ancaman peredaran narkoba yang semakin meresahkan Indonesia memerlukan penangananserius dan menyeluruh. Presiden Prabowo Subianto, dalam komitmennya untuk memberantasnarkoba, menegaskan bahwa permasalahan ini bukan hanya mengancam generasi muda, tetapi juga stabilitas dan masa depan bangsa.
Dengan tekad kuat, Presiden Prabowo menggandeng seluruh elemen masyarakat, sektorswasta, dan berbagai instansi pemerintah untuk terlibat aktif dalam upaya pemberantasannarkoba di seluruh Indonesia.
Sebagai Kepala Negara, Presiden Prabowo mengingatkan pentingnya upaya kolektif dalammenghadapi tantangan besar tersebut. Dalam rapat koordinasi bersama Badan NarkotikaNasional (BNN), Presiden menegaskan empat langkah strategis yang akan diterapkan untukmemperkuat pemberantasan narkoba.
Langkah pertama adalah menanamkan nilai-nilai anti-narkoba sejak dini kepada masyarakat. Hal ini menjadi prioritas dalam mendidik generasi muda agar terhindar dari bahaya narkotikayang merusak.
Selain itu, Presiden juga menekankan perlunya tindakan tegas terhadap para bandar narkoba, serta pemanfaatan teknologi mutakhir untuk mencegah peredaran narkoba. Kerja sama lintassektor menjadi bagian integral dari upaya ini, yang menggabungkan berbagai pihak demi keberhasilan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran GelapNarkoba (P4GN).
Dengan semangat gotong royong, Presiden Prabowo menyerukan partisipasi aktif masyarakatuntuk menjaga lingkungan dari ancaman narkoba. Dalam pandangan beliau, perang melawannarkoba adalah tanggung jawab bersama, di mana setiap individu, keluarga, dan masyarakatharus proaktif menjaga diri dan lingkungan mereka. Presiden menegaskan bahwa Indonesia yang bebas dari narkoba, aman, dan sehat adalah cita-cita yang harus diwujudkan demi masa depan generasi mendatang.
Di sisi lain, sinergi antar lembaga pemerintah menjadi kunci dalam memperkuatpemberantasan narkoba. Presiden Prabowo menginstruksikan sejumlah lembaga strategisuntuk bekerja sama menghadapi ancaman ini.
Dalam rapat terbuka di Jakarta, Presiden meminta Jaksa Agung, Kapolri, Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Badan Intelijen Negara (BIN) untuk fokus pada ancaman-ancaman serius yang mengganggu stabilitas negara, termasuk narkoba. Denganpenegakan hukum yang tegas, Presiden yakin bahwa bukti-bukti peredaran narkoba dapatsegera dimitigasi, dan jaringan peredaran narkoba yang kompleks dapat dibongkar.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pentingnya sinergi antara Polri dan lembaga lainnya, terutama dalam mengatasi pengendalian narkoba yang sering dilakukan daribalik jeruji besi.
Banyak kasus pengedaran narkoba yang dikendalikan dari lembaga pemasyarakatan, bahkanoleh terpidana dengan hukuman berat. Sinergitas antara Polri, Kementerian Imigrasi, dan Direktorat Pemasyarakatan sangat diperlukan untuk memperkuat pengawasan dan mencegahpenyalahgunaan wewenang di lapas. Kapolri juga menekankan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap lapas, mengingat tingginya potensi peredaran narkoba dari dalam penjara.
Sementara itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) turut memberikan kontribusi besar dalampemberantasan narkoba dengan membangun kerja sama dengan berbagai pihak. DirekturAdvokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, Jafriedi, menjelaskan bahwa komitmen dalampenanggulangan narkoba sangat penting karena narkoba merusak sumber daya manusia yang menjadi modal utama dalam pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, BNN mengapresiasi perusahaan seperti Pelindo yang telah menyiapkanrelawan antinarkotika dari seluruh wilayah kerja Pelindo untuk membantu mendukungprogram Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba(P4GN).
Relawan antinarkotika, yang merupakan bagian dari partisipasi masyarakat, memiliki peranpenting dalam menyebarluaskan kesadaran akan bahaya narkoba dan menggerakkan tindakanpreventif di masyarakat.
Jafriedi berharap bahwa para relawan ini dapat menjadi perpanjangan tangan BNN untukmendorong masyarakat agar lebih sadar akan ancaman narkoba dan lebih aktif dalammenghindarkan diri dari penyalahgunaan narkotika.
Deputi Pemberantasan BNN, I Wayan Sugiri, menambahkan bahwa keberhasilanpemberantasan narkoba sangat bergantung pada kualitas intelijen dalam mengumpulkaninformasi dan menganalisis jaringan peredaran narkoba.
Pelatihan intelijen yang dilakukan BNN bertujuan untuk meningkatkan kapasitas personeldalam membongkar jaringan narkotika, termasuk yang beroperasi lintas batas negara. Selainitu, kolaborasi antara masyarakat dan penegak hukum juga menjadi kunci utama untukmempersempit ruang gerak pelaku kejahatan.
Pemerintah, melalui kepemimpinan Presiden Prabowo, juga berencana untuk melibatkanmasyarakat lebih aktif dalam program-program sosialisasi dan edukasi di sekolah-sekolahserta komunitas.
Diharapkan, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya narkoba, merekaakan lebih menjaga diri dan lingkungan dari pengaruh negatif tersebut. Pemerintah juga menggandeng tokoh agama dan pemimpin masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesanmoral yang menekankan pentingnya hidup sehat dan bersih dari narkoba.
Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, dengan sinergi antara pemerintah, penegakhukum, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat mewujudkan visi besar untuk bebasdari narkoba.
Presiden Prabowo meyakini bahwa upaya pemberantasan narkoba dan judi online yang telahdimulai akan membawa hasil yang positif bagi masa depan bangsa. Diperlukan komitmenyang kuat, tindakan tegas, serta kerja sama yang berkelanjutan untuk menanggulangiancaman narkoba, sehingga Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan sejahtera bagi seluruh rakyat.
*) Pengamat Kebijakan Sosial – Lembaga Sosial Madani Institute