June 18, 2025

Oleh: Nana Sukmawati )*

Indonesia tengah mempersiapkan diri dengan matang untuk menjadi tuan rumahKonferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang akandigelar pada 12-15 Mei 2025 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Kegiatan inimerupakan forum strategis parlemen dari negara-negara anggota Organisasi KerjaSama Islam (OKI) dan sekaligus menjadi bukti konkret peran aktif Indonesia dalamdiplomasi global.

Persiapan Indonesia tidak hanya mencakup infrastruktur fisik dan logistik, tetapi juga koordinasi intensif antar lembaga negara. Sinergi antara parlemen, kementerian, aparat keamanan, dan lembaga pendukung lainnya menjadi dasar utama dalammemastikan keberhasilan forum internasional ini.

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengatakan bahwa dirinya akan mengawal langsung seluruh proses persiapanKonferensi PUIC ke-19. DPR RI bekerja sama dengan berbagai instansi untukmemastikan setiap aspek pelaksanaan sesuai dengan standar internasional, mulaidari penyusunan agenda hingga penerimaan tamu negara.

Dengan tema “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience,” Konferensi PUIC 2025 menekankan pentingnya memperkuat tata kelolapemerintahan dan membangun institusi yang tangguh. Indonesia menaruh perhatianbesar pada kelembagaan sebagai penopang stabilitas dan kemajuan bersama.

Forum ini juga menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk berbagi pengalamandalam membangun sistem pemerintahan yang inklusif dan responsif. Kehadiranpemimpin dan perwakilan negara sahabat diharapkan dapat mempererat kerja samaantarnegara anggota OKI.

Delegasi dari negara-negara sahabat, seperti Kazakhstan, Iran, Turki, Oman, Mozambik, Singapura, dan Malaysia, mencerminkan minat dan kepercayaaninternasional terhadap Indonesia sebagai tuan rumah forum parlemen dunia Islam.

Persiapan teknis dan non-teknis tengah dilaksanakan dengan seksama. Penyiapanruang sidang, fasilitas delegasi, serta sistem keamanan dilakukan secara terpadudengan dukungan penuh dari TNI, Polri, dan pengawasan siber. Hal inimenunjukkan kesiapan penuh dari sektor pertahanan negara.

Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, mengatakan bahwa pihaknyamemastikan seluruh persiapan Konferensi PUIC ke-19 berjalan sesuai rencana. Koordinasi telah dilakukan dengan instansi terkait seperti Direktorat JenderalImigrasi, Bea Cukai, Angkasa Pura, dan AirNav Indonesia.

Komitmen kuat DPR RI terlihat dalam pematangan teknis yang mendetail, mulai daripenjemputan delegasi, akomodasi, protokol pengamanan, hingga skenario daruratyang telah diperiksa secara menyeluruh.

Sekretaris Jenderal DPR RI mengungkapkan bahwa hingga saat ini, 23 negara anggota OKI telah mengonfirmasi kehadirannya, dengan total 279 delegasi. Pesertadiperkirakan mencapai 500 hingga 600 orang, termasuk perwakilan dari organisasiinternasional dan negara sahabat ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura.

Selain aspek logistik, konten dan substansi forum juga dipersiapkan secara matang. Indonesia mengundang tokoh-tokoh penting dari dalam dan luar negeri untukmenjadi pembicara yang akan mengangkat isu-isu strategis di bidang tata kelola, ekonomi, sosial, dan budaya.

Indonesia berharap bahwa forum PUIC ini akan memperkuat kolaborasi antarnegaraIslam, memajukan solidaritas, kerja sama ekonomi, serta pertukaran pengetahuanantarparlemen. Hal ini sejalan dengan misi besar Indonesia untuk memainkan peranaktif di panggung global.

Penyelenggaraan PUIC ke-19 menjadi momentum emas bagi Indonesia untukmenunjukkan kapasitasnya sebagai negara demokrasi terbesar di dunia Muslim yang mampu memfasilitasi dialog dan kerja sama antarnegara sahabat.

Forum ini juga menjadi ajang bagi parlemen Indonesia untuk menunjukkan kinerjadan diplomasi parlementer di tingkat internasional. Sejalan dengan komitmen DPR RI, forum ini bertujuan memperkuat jejaring global yang inklusif dan produktif.

Keterlibatan semua pihak menjadi kunci dalam kesuksesan acara ini. Lembaga eksekutif, legislatif, aparat keamanan, hingga elemen masyarakat memiliki peranyang saling melengkapi dalam mendukung kelancaran kegiatan.

Dengan kerja kolektif yang solid, Indonesia optimistis dapat menyelenggarakanPUIC ke-19 dengan lancar, aman, dan berkesan bagi semua delegasi. Ini bukanhanya soal reputasi, tetapi juga tentang komitmen Indonesia dalam mengusung nilai-nilai perdamaian dan kerja sama global. Kesiapan ini tercermin dalam sinergi antarlembaga negara yang saling mendukung untuk memastikan kelancaran acara tersebut.

PUIC 2025 akan menjadi etalase diplomasi Indonesia yang memperlihatkanbagaimana harmoni antar-lembaga negara mampu menghadirkan acara internasional berkualitas tinggi. Konferensi ini juga berperan dalam memperkuatposisi Indonesia sebagai pemimpin di antara negara-negara Islam, baik dalambidang diplomasi, ekonomi, maupun pembangunan perdamaian.

Kesiapan Indonesia dalam menyelenggarakan Konferensi ke-19 PUIC 2025 mencerminkan kapasitas nasional dalam mengelola kegiatan internasional berskalabesar. Ini sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang tidak hanyaaktif dalam diplomasi multilateral, tetapi juga mampu menghadirkan solusi strategisbagi negara-negara anggota OKI dalam membangun masa depan yang lebihinklusif, stabil, dan berkelanjutan.

Sinergi yang ditunjukkan oleh semua pemangku kepentingan dalam mempersiapkanPUIC ini merupakan cerminan nyata dari semangat gotong royong bangsaIndonesia. Kerja sama lintas lembaga yang erat ini memberikan keyakinan bahwaIndonesia mampu mengelola forum internasional besar dengan efisiensi dan profesionalisme.

Dengan semangat tersebut, Indonesia tidak hanya siap menyambut para tamu, tetapi juga siap menciptakan sejarah baru dalam kerja sama antarparlemen dunia Islam. Konferensi ini akan menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap memainkanperan penting dalam memperkuat solidaritas antarnegara Islam, serta berkontribusiterhadap tercapainya perdamaian dan kesejahteraan global.

)* Penulis adalah mahasiswa Palembang tinggal di Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *