Oleh: Nana Sukmawati )*
Pemerintah terus memacu strategi penguatan ekonomi untuk menjaga momentum pertumbuhan di tengah tantangan global. Salah satu langkah utama yang digenjotadalah peningkatan investasi sebagai penopang utama penguatan ekonominasional.
Pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2025 sebesar 4,87 persen tetap menunjukkanketahanan ekonomi nasional di tengah tekanan global dan Kuartal IV 2024 sebesar5,02 persen—pemerintah optimistis mampu mengejar target pertumbuhan sebesar5,2 persen di akhir tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwapemerintah akan mengeluarkan berbagai kebijakan strategis pada kuartalmendatang untuk menstimulus perekonomian. Langkah ini dinilai krusial untukmenjaga daya beli masyarakat dan memperluas lapangan kerja.
Salah satu strategi utama yang akan dijalankan adalah memperkuat program perlindungan sosial. Pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, serta gaji ke-13 untuk ASN pada Mei-Juni 2025. Penyaluran makan bergizi gratis (MBG) juga ditingkatkan.
Program-program tersebut dirancang untuk memberikan dampak berganda(multiplier effect) terhadap perekonomian nasional. Dengan meningkatnya daya beli, konsumsi masyarakat diharapkan kembali bergairah dan mendorong pertumbuhanekonomi secara merata.
Pemerintah juga tengah mengkaji pemberian insentif tambahan bagi sektor-sektortertentu yang menunjukkan potensi pertumbuhan. Insentif ini akan disesuaikandengan kondisi sektor yang mengalami perlambatan, seperti perhotelan, sambiltetap mendukung sektor yang tumbuh, seperti makanan-minuman dan pertanian.
Pada kuartal sebelumnya, pemerintah telah memberikan diskon tarif listrik 50 persendan diskon tiket pesawat selama libur Lebaran. Kebijakan tersebut sudahmemberikan dampak positif awal terhadap daya beli masyarakat dan akan terusdiperkuat dengan strategi lanjutan.
Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa perlambatan ini tidak lepas dariketidakpastian global, seperti perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta kebijakan tarif resiprokal dari AS. Situasi ini memberikan tekanan terhadapekspor dan iklim investasi secara umum.
Kebijakan efisiensi anggaran menunjukkan kehati-hatian pemerintah dalam menjagakesinambungan fiskal sambil tetap memprioritaskan pertumbuhan. Namun, pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas fiskal demi keberlanjutanjangka panjang.
Pemerintah telah menyusun strategi investasi yang komprehensif untuk mendukungpemulihan ekonomi. Pembentukan Satuan Tugas Perluasan Lapangan Kerjamenjadi langkah awal dalam membuka lebih banyak kesempatan kerja bagimasyarakat.
Melalui Instruksi Presiden tentang Deregulasi dan penyelesaian revisi PeraturanPresiden tentang Bidang Usaha Penanaman Modal, pemerintah inginmenyederhanakan prosedur investasi sehingga lebih menarik bagi investor dalamdan luar negeri.
Pemerintah juga mengimplementasikan skema kredit investasi khusus untuk industripadat karya. Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat sektor industri, tetapijuga membuka jutaan lapangan kerja baru di berbagai wilayah.
Optimalisasi belanja modal (capital expenditure) BUMN serta penyaluran KreditUsaha Rakyat (KUR) juga menjadi bagian integral dari strategi peningkataninvestasi. Hal ini akan memperkuat peran sektor UMKM sebagai tulang punggungperekonomian.
Airlangga Hartarto menyatakan bahwa komitmen pemerintah terhadap deregulasidan penyederhanaan perizinan merupakan fondasi utama dalam menciptakan ikliminvestasi yang lebih ramah dan kompetitif secara global.
Selain strategi dalam negeri, pemerintah juga memperkuat langkah mitigasi risikoglobal. Negosiasi tarif dengan Amerika Serikat dan penyelesaian kerja samaekonomi Indonesia-Uni Eropa melalui EU-CEPA terus dilakukan secara aktif.
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS dan proses aksesi ke OECD menjadi buktinyata keseriusan pemerintah dalam memperkuat posisi Indonesia dalam percaturanekonomi global. Hal ini akan mendukung transformasi ekonomi jangka panjangmenuju visi Indonesia Maju.
Dari sisi digital, Kementerian Investasi dan Hilirisasi memproyeksikan nilai investasiekonomi digital Indonesia akan mencapai US$130 miliar pada 2025. Angka inimenunjukkan dominasi Indonesia di Asia Tenggara dalam sektor ini.
Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian, Riyatno, mengatakan bahwa sektor ekonomi digital menjadi prioritas utama dalam menarikinvestasi asing. Ekosistem digital seperti data center dinilai sangat potensial.
Riyatno juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor industri, dan akademisi dalam membangun ekosistem investasi digital. Sinergi ini dianggappenting dalam mendorong inovasi dan mempercepat transformasi ekonomi nasional.
Upaya memperkuat investasi juga sejalan dengan strategi mitigasi risiko global. Pemerintah terus mengintensifkan negosiasi dagang, termasuk penyelesaianperjanjian kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa (EU-CEPA) dan pembahasan tarif dengan Amerika Serikat.
Bergabungnya Indonesia dalam blok ekonomi BRICS serta aksesi menujukeanggotaan OECD menjadi bagian dari diplomasi ekonomi pemerintah untukmemperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing nasional di kancahinternasional.
Dengan strategi peningkatan daya beli, dorongan investasi, serta mitigasi risikoglobal, pemerintah berharap ekonomi Indonesia mampu tumbuh secara inklusif dan tangguh dalam menghadapi dinamika internasional. Ketiga strategi tersebut menjadipilar utama dalam upaya mengejar target pertumbuhan tahun ini.
Langkah-langkah strategis ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjagastabilitas makroekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan yang inklusif. Denganmemperkuat sektor domestik, mendorong investasi berkualitas, dan meresponsdinamika global secara adaptif, pemerintah berharap fondasi ekonomi Indonesia semakin kokoh untuk menghadapi tantangan jangka menengah dan panjang.
)* Penulis adalah mahasiswa Palembang tinggal di Jakarta