June 18, 2025

Oleh: Milea Maset *)

Kunjungan Bill Gates ke Indonesia pada awal Mei 2025 menjadi penegasan bahwadunia tengah memandang serius program-program prioritas pemerintah Indonesia, khususnya yang menyasar pada peningkatan kualitas hidup generasi muda. Dalam kunjungannya ke Istana Merdeka dan salah satu sekolah di Jakarta, miliardersekaligus filantropis global itu memperlihatkan ketertarikan dan apresiasi mendalamterhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini tengah digalakkanpemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam interaksinya dengan para pejabat negara, termasuk saat meninjau langsungpelaksanaan MBG di SDN Jati 03 Jakarta, Bill Gates menilai bahwa inisiatif semacamini tidak hanya membutuhkan keseriusan dari sisi teknis, tetapi juga komitmenpenuh dalam aspek pembiayaan, dan diyakini bahwa Indonesia telahmempersiapkan diri untuk menjawab tantangan tersebut.

Momentum kedatangan tokoh dunia sekaliber Bill Gates sejatinya menjadipengakuan tidak langsung atas arah kebijakan pemerintah Indonesia yang kinimenempatkan pemenuhan gizi anak sebagai prioritas nasional. Sikap antusias Bill Gates secara nyata merefleksikan apresiasi dan pengakuan terhadap keberhasilankebijakan pemerintah Indonesia dalam menjalankan MBG, sikap antusias dan keterlibatan Bill Gates dalam meninjau dapur sekolah, menyaksikan langsung proses konsumsi makanan bergizi oleh siswa, hingga memantau layanan kesehatan dasaryang disediakan, memperlihatkan adanya penghargaan terhadap langkah konkretyang telah diambil oleh pemerintah Indonesia. Tentu hal ini juga mencerminkanbahwa pendekatan pembangunan yang bersifat humanistik dan berorientasi pada kesejahteraan dasar rakyat, seperti yang ditunjukkan melalui MBG, dinilai sejalandengan nilai-nilai global dalam pembangunan manusia yang berkelanjutan.

Lebih dari sekadar kunjungan simbolik, kehadiran Bill Gates dalam pelaksanaanlangsung MBG memperkuat legitimasi moral program ini. Pemerintah Indonesia, melalui Presiden Prabowo, dengan lugas menunjukkan bahwa negara hadir secaranyata dalam upaya menurunkan angka kekurangan gizi, stunting, dan meningkatkandaya tahan generasi mendatang. Presiden Prabowo pun menyampaikan bahwa dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program ini telah dipersiapkan secara khusus, sebagai bukti bahwa MBG bukan sekadar proyek temporer, melainkan bagian darikebijakan strategis jangka panjang. Dalam diskusi bersama tokoh-tokoh pentingnasional, Bill Gates bahkan memberikan penekanan penting pada masa 1.000 haripertama kehidupan, yang meliputi usia nol hingga dua tahun, sebagai fase paling kritis yang harus menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan MBG.

Apresiasi Bill Gates terhadap alokasi anggaran yang besar untuk program MBG tercermin jelas melalui penjelasan Kepala Badan Gizi Nasional. Namun, kesan yang ditangkap sangat jelas, program seperti MBG tidak hanya layak untuk dilaksanakan, tapi juga harus diutamakan karena menyentuh akar permasalahan pembangunanjangka panjang. Dadan bahkan menyampaikan bahwa tidak ada yang direkayasadalam kunjungan tersebut, semua berlangsung secara alami, menunjukkankepercayaan diri pemerintah terhadap substansi dan kualitas program yang dijalankan.

Kehadiran tokoh-tokoh penting lain dalam kunjungan tersebut, mulai dari pejabatkementerian hingga kepala lembaga terkait, memperkuat posisi MBG sebagaiprogram unggulan lintas sektor. Kehadiran mereka bukan hanya sebagaipendamping protokoler, tetapi menjadi sinyal kuat bahwa kebijakan ini disokongoleh struktur pemerintahan secara utuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa MBG telah menjelma menjadi wajah dari visi pemerintahan Prabowo untuk membangunsumber daya manusia Indonesia dari hulu ke hilir, dari akses pangan, pemeriksaankesehatan, hingga penyediaan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhkembang anak.

Yang membuat kunjungan ini lebih bernilai adalah bagaimana Presiden Prabowo memanfaatkan momen tersebut untuk menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan filantropi yang ditunjukkan oleh Bill Gates adalah cerminan nilai-nilaiPancasila. Kolaborasi antara pemerintah dan pihak luar, selama selaras denganprinsip dasar kebangsaan Indonesia, bukan hanya sah, tapi juga perlu dirawat dan ditingkatkan. Ini juga menjadi pengingat bahwa arah pembangunan nasionalIndonesia tidak sedang berjalan sendirian, tetapi tengah mendapat simpati dan dukungan dari komunitas global yang peduli.

Selain memantau program MBG, Bill Gates juga menyentuh aspek lain darikontribusinya di Indonesia, terutama dalam bidang kesehatan, teknologi, dan pertanian. Total bantuan hibah dari The Gates Foundation yang telah mengalir keIndonesia mencapai lebih dari USD 159 juta sejak 2009. Angka ini tentu bukanjumlah kecil, apalagi sebagian besar diarahkan pada sektor kesehatan strategisseperti vaksinasi.

Dari rangkaian kegiatan dan diskusi yang berlangsung dalam kunjungan tersebut, semakin terang bahwa Program Makan Bergizi Gratis telah menjadi titik temu antarasemangat nasionalisme dan filantropi global. Pemerintah Indonesia melalui PresidenPrabowo memperlihatkan kepemimpinan yang berpihak pada kebutuhan riil rakyat, sedangkan pihak luar seperti Bill Gates hadir bukan sebagai pengamat pasif, melainkan sebagai mitra pembangunan yang kritis dan konstruktif. Dukungan yang diberikan, baik dalam bentuk teknis maupun moral, menjadi penguat legitimasiprogram ini di mata masyarakat domestik maupun komunitas internasional.

Apa yang terlihat dalam kunjungan tersebut bukan hanya potret kegiatan seremonialsemata. Namun, merepresentasikan arah baru pembangunan Indonesia yang berani, berpihak pada rakyat, dan terbuka terhadap kemitraan global yang mendukungkepentingan nasional. Program MBG bukan hanya simbol politik, tetapi bukti nyatabahwa pemerintah serius meletakkan fondasi masa depan bangsa dari hal paling mendasar, yakni makan bergizi bagi anak-anak Indonesia.

*) Pengamat Isu Strategis

[edRW]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *