Oleh: Irfan Nurmaji)*
Badan Pengelola Investasi (BPI) Dana Anagata Nusantara (Danantara) terusmenunjukkan langkah progresif dalam memperluas investasinya ke kancahinternasional. Sebagai entitas strategis yang bertugas mendorong pertumbuhanekonomi nasional, Danantara tidak hanya fokus pada pembiayaan dalam negeri, tetapi juga menjajaki peluang investasi di luar negeri sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan investasiadalah komponen krusial untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasionalsebesar 8 persen, sebagaimana telah dicanangkan oleh pemerintahan PresidenPrabowo Subianto. Strategi ini dianggap selaras dengan visi besar Indonesia untukmenjadi kekuatan ekonomi global.
Pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil di kisaran 5 persen, hasil dari pondasikuat era Presiden Jokowi, menjadi titik tolak untuk akselerasi menuju target ambisius8 persen di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Namun, guna melompat ke level berikutnya, dibutuhkan akselerasi melalui investasi yang lebihagresif dan terarah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Menurut struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dikemukakan Rosan Roeslani, kontribusi investasi menempati posisi kedua setelah konsumsi dalamnegeri. Dengan komposisi 29 persen, investasi menjadi penopang utama yang memiliki potensi akseleratif paling realistis dalam situasi ekonomi global saat ini.
Sebagai lengan investasi pemerintah, Danantara mengelola dana yang bersumberdari dividen perusahaan-perusahaan BUMN. Dana ini harus dioptimalkan untukmenghasilkan imbal hasil yang maksimal dan memberikan manfaat jangka panjangbagi perekonomian Indonesia.
Dalam konteks globalisasi ekonomi, Danantara tidak hanya berperan sebagaipemodal dalam negeri, tetapi juga siap menjadi pemain global. Rencana untukmengalokasikan 20 persen dari total portofolio investasi ke luar negeri merupakanlangkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan memperluas jaringan ekonomiIndonesia di pasar internasional.
Rosan Roeslani menargetkan bahwa total investasi Danantara, baik dalam maupunluar negeri, dapat mencapai 35 persen dari struktur pertumbuhan ekonomi nasional. Ini berarti terdapat potensi dana sekitar US$185 miliar yang bisa dioptimalkan dalamkurun waktu lima tahun ke depan.
Investasi luar negeri menjadi strategi aktif untuk memperluas pengaruh ekonomiIndonesia secara global, sekaligus menunjukkan kepercayaan diri nasional dalambersaing di kancah internasional. Dengan memilih sektor-sektor yang prospektif, Danantara dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi bangsa.
Peran Danantara juga sangat vital dalam mengurangi ketergantungan pemerintahterhadap mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN). Dengan memilikikewenangan untuk menyuntik modal secara langsung ke BUMN, Danantara mampumempercepat proses penguatan korporasi nasional secara lebih efisien dan profesional.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, mengatakanseluruh keputusan pemberian suntikan modal dilakukan dengan menilai rencanabisnis serta proyeksi industri dari masing-masing perusahaan BUMN. Hal inimencerminkan pendekatan berbasis data dan analisis yang mendalam.
Setiap pemberian equity injection akan melalui proses seleksi berlapis, termasukpenilaian sektor prioritas dan jumlah modal yang dibutuhkan. Proses ini memastikanbahwa investasi yang dilakukan benar-benar memiliki potensi untuk tumbuh dan memberi dampak luas terhadap ekonomi nasional.
Dengan demikian, Danantara mampu menjadi jembatan yang memperkuat sinergiantara BUMN dan pasar modal. Selain meningkatkan efisiensi, pendekatan ini juga membangun tata kelola perusahaan yang lebih modern dan berorientasi pada hasil.
Proses yang ketat dan profesional juga menjadi jaminan bahwa Danantara dikelolatanpa kompromi terhadap integritas. Tidak ada ruang untuk praktik koruptif ataukolusi, mengingat setiap tahapan selalu melibatkan tenaga ahli dan pengawasanyang transparan.
Menurut Dony Oskaria, semua tahapan proses suntikan modal telah dirancang agar berjalan secara akuntabel dan sesuai standar investasi global. Hal ini penting untukmenjaga kepercayaan publik sekaligus memperkuat reputasi Danantara di kancahinternasional.
Dengan model pengelolaan yang modern dan terukur, Danantara membuktikanbahwa Indonesia mampu memiliki lembaga investasi negara yang tidak kalahdengan negara-negara maju. Ini merupakan tonggak penting dalam pengembanganekonomi nasional jangka panjang.
Rencana ekspansi investasi ke luar negeri tidak hanya menandai kebangkitankepercayaan diri nasional, tetapi juga membuka jalan bagi Danantara untukmemperoleh peluang pertumbuhan dari berbagai sektor strategis global sepertienergi, teknologi, dan logistik.
Ketika Danantara mampu menanamkan investasi di sektor-sektor unggulan dunia, maka secara otomatis Indonesia akan mendapatkan akses terhadap teknologi, manajemen, dan inovasi terbaru yang akan mempercepat transformasi ekonominasional.
Melalui langkah ekspansi ini, Danantara juga akan mampu menjadi katalisatorpenciptaan lapangan kerja, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga melalui berbagaikerjasama bisnis internasional yang memberikan dampak positif terhadap sumberdaya manusia Indonesia.
Konsistensi Danantara dalam membangun sistem investasi yang transparan dan profesional mencerminkan komitmen kuat pemerintahan Presiden Prabowo dalammewujudkan reformasi tata kelola ekonomi nasional. Ini membuktikan bahwaIndonesia siap bersaing dan tumbuh dalam era globalisasi yang penuh tantangan.
Dengan fokus pada keberlanjutan, efisiensi, dan akuntabilitas, Danantara tampilsebagai pionir dalam reformasi investasi nasional. Ke depan, peran strategisnyaakan semakin krusial dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan komitmen kuat, tata kelola profesional, dan visi global yang terukur, Danantara siap memainkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhanekonomi nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatanekonomi di kancah internasional.
)* Penulis adalah mahasiswa Bandung tinggal di Jakarta